Sabtu, 18 Agustus 2012 2 komentar

Riweuh-nya Lebaran Ala Anak Kos

Sebenarnya saya lagi riweuh (ribet. *red) karena sedang prepare buat ujian praktek apoteker saya tertanggal 3-5 september nanti. Namun saya sudah cukup pusing selama 1 minggu ini mengurus all about preparation of my lab work examination, jadinya saya blogging dulu untuk mengistirahatkan batin, jiwa, pikiran, dan raga saya, hehe.
Ok kita skip dulu tentang ujian praktek saya (ada waktu tersendiri untuk posting mengenai kisah ujian praktek saya ini nanti :D).
*****
Lebaran?
Mungkin kata tersebut identik dengan yang namanya opor ayam, ketupat, rendang, gule kambing (yang di inget makanan mulu.. hehe), terus baju baru, THR, kue, solat ied, kumpul dan maaf-maafan bareng keluarga.. Yahh.. pokoknya hal-hal yang menyenangkan lah ya.

Tapi.. tidak untuk saya. Di lebaran kali ini, saya tidak pulang, bukan karena saya akan berlebaran di rumah mertua di bandung *mertua? calon aja belum ada*, bukan karena kehabisan tiket mudik *bukan*, bukan karena saya anak yang tidak diharapkan untuk pulang *bukaan juga!!*. Tapi karena urusan di kampus kemarin belum beres.
Yasudah lah tak apa, toh saya, ingin coba sensasi baru lebaran di kota orang -Bandung- tanpa sanak sodara (selama 24 tahun idup, baru kali ini saya berlebaran tanpa ditemani keluarga apalagi pacar o___O). Selain itu, saya bisa solat ied di masjid Salman ITB yang benar-benar bikin hati tenang kalau kita berada di dalamnya, buat yang lagi galau pasti tidak akan galau lagi kalau sudah berada di dalam masjid Salman ITB ini *trust me, it works :D*
Saya termasuk orang yang well preparing, oleh karena itu untuk lebaran ini, karena saya sendirian jadi saya harus mempersiapkan hal-hal urgent yang berkaitan dengan lebaran (termasuk pasang 2 alarm biar bisa bangun pagi dan solat ied besok pagi!). Konon katanya di sekitar kompleks kos saya dan ITB warung-warung bakalan tutup agak lama jadinya saya harus beli stok makanan (setidaknya untuk H-1 sampai H+5 lebaran).
Diawali belanja dengan beli stok makanan mulai beras, telor, gula, mie, sosis, kecap, saus sambal, susu (berasa kaya emak-emak bawa keranjang di hypermart, tapi dari pada tidak bisa hidup gara-gara warung tutup ya sudah lah tidak apa-apa -___-').
Beberapa stok makanan yang saya beli (beras, gula, dan telor lupa saya dokmentasikan :D)
Selain tidak ada warung yang bakal buka saat lebaran nanti *berharap semoga fast food masih tetap buka*, angkot sebagai transportasi utama di Bandung juga bakal libur jadi Bandung bakalan sepi dan terbebas dari macet seperti biasanya. Pulsa juga tidak lupa diisi penuh sebelum counter-counter hp pada tutup (parah jadinya kalau duit tiba-tiba abis, terus mau telp nyokap minta kiriman tapi baru nyadar gak ada pulsa. mampuss... @___@), demikian juga laundry baju jauh-jauh hari. ibarat pepatah bilang -sedia payung sebelum hujan- apa salahnya bukan?
 *****
Well3x, itulah sekelumit kisah saya tentang bagaimana riweuh-nya lebaran ala anak kos, semoga saya bisa survive selama 7 hari ke depan, dan cukup 1 kali ini berlebaran tanpa ditemani keluarga, semoga.. :D


Baca Selanjutnya : Ujian Apoteker Tahap III

Baca Sebelumnya : Ujian Apoteker tahap II

Jumat, 10 Agustus 2012 6 komentar

Ujian Apoteker ITB Tahap II

 
Alhamdulillah... Alhamdulillah.. Alhamdulillah..

-10 Agustus 2012-
Ngelihat status fb temen-temen pada ngucapin syukur karena bisa di bilang hari ini adalah hari penuh makna bagi mahasiswa apoteker batch oktober angkatan 2011, "Pengumuman ujian apoteker tahap I dan II".
*****
-9 Agustus 2012-
Flashback sehari sebelumnya..
Hari yang sebenarnya tidak dinanti-nanti tapi mau tidak mau harus di hadapi juga, Ujian apoteker tahap II : Sidang Wawasan umum dan klarifikasi jurnal. Ujian ini berselang 1 minggu setelah ujian apoteker tahap I lalu (lihat : Ujian Apoteker Tahap I). Selama 1 minggu saya harus belajar mengenai wawasan umum kefarmasian mulai organisasi kefarmasian, industri, regulasi, distribusi, sampai pelayanan komunitas dan klinik. Pokoknya semua undang-undang tentang kefarmasian wajib di hafal bahkan nama Menkes, nama ketua IAI Pusat dan Jabar, nama kepala BPOM dan BBPOM bandung juga wajib di hafal.
Tidak hanya itu, saya juga harus belajar lagi mengenai jurnal yang telah saya tulis di tahap I kemarin secara detail dan terperinci, termasuk kesalahan-kesalahan yang ada di jurnal saya untuk diklarifikasi. Berasa mau meledak ini otak belajar bahan yang sebanyak itu dalam waktu yang singkat. Persiapan harus dilakukan sematang mungkin karena malu gila kalau tidak bisa menjawab pertanyaan sewaktu sidang, karena penguji tidak hanya dari dosen itb tetapi juga dari berbagai praktisi, semuanya berjumlah 9 orang.. yapp, 9 orang.
Karena belum sempat ngedokumentasiin sidang apoteker, yasudah random cari gambar sidang di google hahaha
Well, tibalah hari H.
Saya mendapat tempat sidang di ruang rapat lantai 2. Karena saya kebagian sidang jam 2 siang, jadi saya berani begadang sampai jam 4 pagi hari itu.. (tapi lupa sahur).
Masuk ruangan, huahh.. langsung grogi karena wajah-wajah penguji yang pasang muka galak, alhasil yang harusnya saya bilang selamat siang malah saya bilang selamat pagi.."mas ini udah siang, bahkan udah mau sore...", ucap salah satu penguji. Saya cuman bisa tampang muka smile, belum sidang saja sudah melakukan hal bodoh :D
Bapak Moderator: " Saudara Fairus, anda akan kami sidang selama 60 menit kedepan, siap?"
Saya : "Siap Pak" (suara lantang penuh percaya diri padahal pikiran udah tidak karuan karena kata *disidang* bapaknya berasa saya adalah seorang pesakitan yang ada di meja hijau :D)
Sekitar 5 menit saya harus curcol mengenai isi jurnal saya (padahal udah nyiapin skenario panjang lebar biar waktunya habis untuk cerita saya tapi curcolan saya bahkan tidak sampai 5 menit -__-').

Nah, berikut beberapa pertanyaan selama sidang:
Bapak apotek KF:
1. Kalau ada distributor datang ke apotek anda, distributor A memiliki barang dengan ED tahun ini dengan diskon 30% dan distributor B dengan ED tahun depan tapi tidak ada diskon, mana yang anda pilih dan alasannya apa? Kalau anda pilih distributor dengan diskon 30%, apa pertimbangan anda?
2. Ketika menerima resep narkotik, apa yang akan anda lakukan?
3. Pelaporan narkotik dilakukan tiap berapa bulan dan berapa rangkap serta ditujukan untuk siapa?
4. Obat yang bisa di beli bebas di apotek apa saja?
5. Bagaimana cara melayani pasien yang datang untuk membeli obat anda ini?
6. Obat keras boleh tidak di beli bebas di apotek? kenapa? (kalau obat keras yang termasuk dowa boleh dilayani tanpa resep dokter)
7. Konseling itu apa sih?
8. Bedanya konseling dan pemberian informasi obat? kalau informasi yang diberikan ke dokter apa namanya? konseling yang baik gimana cara nya, jelaskan?
9. Sebagai apoteker boleh tidak sih kita bilang sendok teh? beda sama sendok obat dan sendok takar?

Ibu RS Hasan Sadikin (ibunya paling tidak suka kalau kita bilang kata "mungkin", jadi saya ditegur gara-gara banyak bilang kata "mungkin" hehe):
1. Kenapa dipilih indikasi untuk anak-anak? apakah infeksi saluran kemih banyak terjadi pada anak-anak? berapa persentasinya?
2. Bagaimana anda tahu bahwa pasien anda keadaannya membaik setelah minum obat ini?
3. Bila pasien muntah setelah meminum obat ini, apa yang harus dilakukan?
4. Obat ini cara minum gimana, apa saja yang perlu diperhatikan?
5. Anda bilang minumnya tiap 6 jam, jadi jam berapa saja waktu minumnya? bila dosis pertama diminum jam 6 pagi, kemudian jam 12 siang, jam 6 sore, dan 12 malam.. Tapi pasien nebus obat jam 9. Yang anda sarankan bagaimana?
7. Apa itu onset? apa itu loading dose?
8. DRP meliputi apa saja? jelaskan?
9. Apa pemantauan obat yang harus diperhatikan untuk obat anda bila dilihat dari profil farmakokinetiknya?
(saya jawab dengan terbata-bata.. "dilihat kontraindikasi, interaksi obat, ketepatan dosis... hmmm...", bapak moderatornya tiba-tiba ngomong "waktu nya bu", terus saya langsung menimpali "oh..iya ibu, waktu pemberian juga diperhatikan".. pak moderator kemudian balas berbicara "bukan, maksud saya waktunya sudah habis untuk tanya jawab" disertai tawa membahana seluruh penguji (dalam hati: ya elah pak, kirain teh mau bantuin saya jawab :D).

Ibu farset:
1. Alasan pakai sirupus simpleks? penting ya, kan ada pemanis yang lain?
2. Bagaimana adjust pH? pH akhir yang diharapkan? kenapa?
3. Kok formula tiap halaman beda-beda ya? (maaf bu salah tulis dikejar waktu, hehe)
Intinya ada yang salah dibagian cara pembuatan sediaan saya, jadinya ibunya gak mau nanya lagi *alamak.. bakalan gak dilulusan nih bikin sebel penguji pikir saya waktu itu*
Melihat kearah penguji yang lain, huahh.. masih ada 4 penguji lagi yang bakalan nanya, padahal udah down begini gara-gara ibu farmaset tadi yang jadi bad mood, ngejawab pertanyaan udah pasti bakalan ngelantur kemana-mana karena tidak fokus :(

Ibu Analisis:
1. Anda memilih metode identifikasi sediaan dengan menggunakan spektrofotometri UV, preparasi sampelnya gimana? (huahh.. lupa nulis dijurnal)
disesuaikan dengan di buku monografi USP/BP bu, setahu saya ada ---> ibunya: tapi kan belum tentu eksipiennya sama dengan sediaan mu
ektraksi cair-cair pakai corong pisah bu, kan sunset yellow (pewarna yang bakal mengganggu pengujian kalau pake UV karena adanya gugus kromofor) larut air sedangkan zat aktif saya tidak larut air jadi saya akan gunakan pelarut berdasarkan perbedaan polaritas bu ---> ibunya: yakin?? kan bisa aja zat aktif mu terlarut juga
Jawaban mentok: diencerkan saja bu, kan nanti dibandingkan dengan panjang gelombang maksimal dari bakunya.. ---> ibunya: ah.. masa?
Pokoknya yang dibahas tentang prepasi sampel sampai akhir, hanya muter-muter di topik ini dan ujung-ujungnya saya mengalah biar cepat berakhir penderitaan ini, hehe

Bapak IAI:
 1. Pengen jadi apoteker? (jelas lah pak mau banget sampe saya jabanin ikutan ujian apoteker yang horor ini :D), nanti pengen kerja dimana? Kenapa pengen kerja di industri? gajinya lebih besar kalau jadi PNS lo? buktinya saya jadi PNS dulu sekarang bla bla bla (intinya bapaknya curhat masa lalunya) :D
2. Kenapa apoteker perlu disumpah?
3. Apa kepanjangan STRA? undang-undang yang mengatur tentang hal tersebut? yang mengeluarkan siapa?
4. Kalau surat kompetensi, SIK, dan SIPA siapa yang ngeluarin?
5. Kapan kita menggunakan SIK dan SIPA? masa berlakunya?
6. Siapa yang menyumpah apoteker? (jawaban polos saya: "kurang tau pak, soalnya saya belum disumpah.." disertai ketawa membahana lagi oleh semua penguji.. :D)

7. Tidur jam berapa? (jam 4 subuh pak) trus sahur? (iya pak) terus belajar? (enggak pak, tidur :D)
8. S1 nya dari mana? (muhammadiyah solo pak) oh pak Da'i? (iya pak itu dekan farmasi saya)
Sebenarnya ada pertanyaan lain lagi dari bapak IAI ini tapi saya lupa gara-gara kebanyakan pertanyaan dari si bapak hehe

Bapak Farmol:
Pertanyaan bapaknya hanya seputar dosis, tapi sebenarnya saya kurang ngeh tentang yang ditanya beliau. mungkin karena saya gak konek-konek jadinya bapaknya nyuruh saya ngitung lagi nanti (bapak yang satu ini baik banget :D)
Bapak Moderator: "Masih ada waktu 10 menit, ibu dr Industri ada yang mau ditanyakan?"
Nah kalau ibunya ini baik banget kalau kita tidak tahu, dijawab sendiri sama beliau...kalau jawaban kita salah beliau benerin, hehehe

Ibu Industri:
1. Alasan anda mengganti bentuk sediaan dari sirop menjadi suspensi?
2. Formula umum dari suspensi aja saja? fungsinya?
3. Bagaimana alur produksi untuk sediaan anda di industri? Jelaskan dengan lengkap dan detail!
3. Tugas manager produksi? jelaskan yang berhubungan denga proses produksi!
4. Kapan dilakukan IPC? apa saja IPC untuk sediaan anda ini? uji penetapan kadar iya kan? cara uji homogenitas gimana ya?
5. Uji disolusi untuk suspensi dan sirup perlu gak? bagaimana caranya? (dalam hati: huahh.. waktu praktikum dulu yang ngelakuin disolusi teman saya bu, saya tinggal nyuruh :D) Apa itu disolusi?
6. Nitrofurantoin berwarna kuning terang kenapa anda masih pake sunset yellow sebagai pewarna? "oh iya ya bu (saya kan belum pernah liat wujud aslinya gimana)? saya kira warnanya tidak terlalu terang jadi saya kasih pewarna supaya lebih menarik"
7. Sampling dilakukan diruang apa? tekanannya gimana, lebih positif apa negatif? perlu ada HEPA filter dan LAF gak? syarat personilnya gimana? yang nimbang bagian PPIC apa produksi? dokumen apa saja yang perlu dilihat?
8. Expered dated untuk sirop atau suspensi berapa sih?
Pokoknya nanya-nanya seputar produksi, tapi sayang tidak ada pertanyaan seputar CPOB, water system, waste treatment, HVAC, dan sistem validasi, padahal saya sudah belajar mati-matian mengenai materi-materi ini -___-'
Dari 9 penguji hanya 7 penguji yang mengajukan pertanyaan karena waktu sidang udah abis.. syukurlah saya tidak jadi divonis penjara seumur hidup :D
*****
Well, sambil menunggu pengumuman keesokan harinya, hidup saya bagai digantung, gak enak tidur lah pokoknya (padahal saya termasuk orang yang suka tidur, hehe).
Karena saya ragu di tahap ini jadi saya tidak datang ke kampus untuk melihat pengumumannya langsung (males mau mandi juga sih sebenarnya, hehe), jadi saya hanya minta temen untuk nengokin hasilnya. Apapun hasilnya saya terima dengan ikhlas.
Tepat pukul 6.30 PM hp saya berdering dan sms masuk dari teman saya. Begini bunyi sms-nya:
"Mer, lu lulus peringatan di pengawasan mutu"
Huahhhh... LULUS, "lu gak ngibul kan?".. Awalnya saya kira kalau lulus bakalan peringatan di farmol tapi malah di pengawasan mutu (mungkin karena tidak ada preparasi sampel untuk UV dan ada 1 poin yang kelewat gak ditulis... :D).
Ah.. apapun peringatannya, yang penting lulus, yang penting bisa berjuang di tahap selanjutnya. Alhamdulillah... terima kasih ya Allah, benar-benar engkau permudah jalan di ujian apoteker ini..


P.S.:
buat teman-teman yang belum bisa lanjut ke tahap selanjutnya, tetap semangat!! pasti Allah akan memberikan yang terbaik buat kalian.. Allah tidak akan memberikan beban diluar kemampuan kita dan dibalik kesulitan ini pasti ada kemudahan.

Baca selanjutnya : Riweuh-nya Lebaran Ala Anak Kos

Baca sebelumnya : Ujian Apoteker Tahap I

Kamis, 02 Agustus 2012 12 komentar

Ujian Apoteker ITB Tahap I

Fiuhh.. akhirnya bisa merasakan juga yang nama-nya UJIAN APOTEKER di itb. Ujian yang menjadi alasan awalnya kenapa saya tidak ingin masuk apoteker di SF ITB. Tapi bukan hidup namanya kalau tidak ada tantangan.. hahaha *songong banget..

Seperti yang pernah saya jelaskan pada postingan sebelumnya baca: (Menuju Hari Itu -31 Juli 2012-), ujian apoteker di itb terdiri dari 3 tahap (semoga bisa melaluinya dengan lancar dan baik, amin):
1. Ujian Penelusuran Pustaka (UPP) : 31 Juli - 1 Agustus 2012
2. Ujian Lisan Klarifikasi jurnal dan pengetahuan umum : 9-10 Agustus 2012
3. Ujian Praktek Pengawasan Mutu/Produksi : 3-5 September 2012
Dan kalau semua itu terlalui langsung menuju Acara Sumpah Apoteker 3 Oktober 2012, Aminnnnn :D

*****
H-14
Well..
Kalau di bilang siap atau gak siap menghadapi ujian ini, tentunya saya benar-benar belum siap menghadapinya karena jarak antara beres PKPA sampai ujian apoteker hanya berselang 2 minggu. 2 minggu yang harus dimanfaatkan dengan baik. Namun kenyataannya berbeda. hehe.
Minggu pertama usai PKPA saya masih agak santai, membayangkan ujian apoteker saja udah gak mau, apalagi nyentuh bahan untuk ujian apoteker *berasa ngeri* haha.
Alhasil, ketika simulasi buat jurnal, dari 6 bab di jurnal, saya paling banyak hanya bisa nyelesain 3 bab (1 jurnal dikerjakan selama 2 hari). Parahh banget kan? *ini jangan ditiru, hehehe*
Peraturan 1: persiapkan ujian ini sebaik mungkin, kalau bisa ketika awal semester 2 sudah mulai belajar mengenai teori sediaan, analisis, dan lain-lain.
Ok, dengan waktu yang sesingkat ini tentunya sudah tidak akan sempat lagi belajar mengenai semua sediaan, jadi saya sudah mantapkan hati untuk belajar 3 sediaan dari 18 sediaan yang ada (injeksi, tablet, dan suspensi). Kenapa saya memilih sediaan tersebut? karena sediaan tersebut paling banyak keluar diantara ketika ujian. hehe (feeling saya bakalan dapet soal tablet atau suspensi dan tidak berharap dapat injeksi :D).
Peraturan 2: persiapkan masalah teknis H-14. Mulai dari beli perlengkapan alat tulis, fotokopi jurnal, dan dokumen penunjang lainnya (TS, Kit pendukung, JSS, dll).

H-7
Hari ini diadakan undian ruang ujian, saya berharap dapet ruang farklin karena ada di lantai 1. Jadi angkut-angkut bukunya gampang, tidak serumit kalau ruang ujiannya dilantai 2 atau 3 yang harus antri naik lif dengan barang bawaan yang sebegitu banyaknya. dan alhamdulliah doa saya terkabul. Ruang ujian saya di lab Farklin bagian luar dengan nomor meja 16 (mirip 2 digit di belakang nim saya 90711016 *apa sih, gak penting banget.. haha)
Ruang ujian apoteker tahap 1 (Lab. farklin)

H-1
Ujian 1 hari lagi, entah kenapa saya lebih tenang meskipun usaha yang telah saya lakukan belum optimal. Yang saya lakukan hari ini hanya baca jurnal kakak tingkat (itupun cuma baca 1 jurnal, sisanya nonton film dengan alasan menenangkan diri, hehe).
Selain itu di H-1 ini, saya lebih banyak peruntukkan untuk tidur (karena saya tahu 2 hari kedepan bakalan tidak bisa (lebih tepatnya "tidak sempat") tidur. Makan makanan yang bergizi dan multivitamin (kebetulan ujian apoteker ini di bulan ramadan).
Hari ini juga pada angkut-angkut buku dari M ke kampus, untung angkatan sekarang lebih kompak (sepertinya) jadi buku-buku yang jumlahnya berkoper-koper dan berkardus-kardus diangkut mobil temen2 (hanya ada 10 mobil yang bisa masuk kedalam kampus).
Peraturan 3: banyak-banyak berdoa, banyak-banyak beramal, banyak-banyak berbuat baik. Bukan berarti kalau tidak menghadapi ujian kita jadi gak berdoa, beramal atau berbuat baik tapi kadarnya ditingkatin.. Suerr, itu semua memperlancar ujian kita (saya sudah membuktikannya sendiri)
Sebagian buku yang dibawa peserta ujian di lab. farklin

Hari H
Datang ke kampus pukul 7.00 wib, sambil menunggu undian soal komat kamit baca doa..
Buku yang saya bawa ketika ujian, tidak sebanyak teman-teman yang lain sih, tapi cukup lah :D
Dan tibalah nama saya dipanggil, dan soal saya:

"Sirop Nitrofurantoin 10 botol"

Agak lega karena gak berbau steril, tapi agak bingung juga, nitrofurantoin obat apa ya? datanya lengkap gak ya?
Cek di data bundel, ada. di data jurnal ada juga. di FI IV ada lagi. Liat data stabilitas di TPC, alhamdulillah lengkap. Senang tiada terkira deh, berasa dapat harta karun kalau data-datanya lengkap, apalagi ada bundel dan jurnal. Udah ada patokannya, hehe
Sebagian buku yang disediain oleh SF (lumayan lengkap, terdapat sekitar 80 judul buku termasuk buku yang terbaru: suplemen II dan III FI IV)
Liat di undang-undang dia termasuk obat keras (syukurlah.. undang-undangnya gak ribet). Dari bab 1 tentang tinjauan umum, lanjut ke bab II, III, dan V (hanya bagian awal-awal yang cuma tinggal salin tanpa mikir, haha).
Si nitrofurantoin ini sangat sukar larut dalam air dan etanol, jadi tidak mungkin dibuat sirop atau eliksir, jadi pilihan satu-satunya adalah dibuat suspensi (alhamd., lagi-lagi doa saya terjawab dapet soal suspensi).
Sampai jam 5 sore di hari pertama: bab I, IV 95% dan bab II, III, V 30% kelar.
Pulang ke kos, mandi (cuci muka ding, hehe) dan batalin puasa. Kemudian datang ke M sekitar jam7.30 malam ketemu dan diskusi sama partner (sepertinya tidak ada kesulitan kecuali farmol). Agak molor dari waktu yang ditargetkan, analisis selesai jam 10 malam, farset jam 11 malam dan farmol jam 12 malam. Karena sudah capek dan sumpek di M yang penuh sesak, jam 1.30 dini hari saya balik ke kos buat ricek kerjaan partner tapi ketiduran dari jam 3 sampai jam 6 -___-', parahhh... tapi lumayan sih bisa tidur nyenyak soalnya banyak teman2 yang baru beres jam 5 atau 6 pagi sampai mereka gak sempat tidur. Terima kasih ya Allah engkau mudahkan jalan hamba mu di ujian tahap I ini..

Hari ke-2
Hari kedua tinggal nyalin dan nyalin, dikit-dikit liat pustaka biar keren (lo... bukan-bukan, haha). Jam 12 masih selesai bab I, III, dan IV. My gosh, masih ada 3 bab lagi yang harus diselesaikan, tangan udah gempor dan sakit nih kebanyakan nulis :O.
Jam udah nunjukin pukul 4.00 sore, huahh tinggal 1 jam lagi.. belum nyentuh bab 6 tentang kemasan dan wadah, belum juga nulis daftar pustaka. T.T
Ok..Ok.. calm down. 30 menit ngerjain bab 6, 15 menit ngurutin dan ngasih nomor halaman, 15 menit terakhir nulis daftar pustaka. Dan akhirnya kelar juga meskipun gak sempet koreksi lagi jurnal yang udah di tulis.
Sampai kos malah gak bisa tidur, jadi nonton film (oh ya.. H-1 saya juga sempet nonton film :D). Terus tidur dari jam10 malam sampai jam 8 pagi (gak sahur, padahal besoknya harus angkut-angkut buku dari kampus ke markas T.T).

H+1
Jam 9 dateng ke kampus untuk beres-beres buku diruang ujian sambil ambil fotokopian jurnal untuk dipelajari lebih lanjut. Karena gak tidur hampir 1.5 hari, jadi badan kurang fit dan jari-jari tangan masih sakit sampai2 balas sms saja harus pake tangan kiri *bukan berniat lebay ya, it's real... -___-*
Peraturan 4: Tetap jaga kesehatan biar pas hari H bener-bener bisa optimal ngerjainnya dan sempetin tidur setidaknya 1 jam sebelum ujian hari kedua.

Well itulah sekelumit kisah saya diujian apoteker tahap I ini, masih ada ujian apoteker tahap II dan III, perjalanan masih panjang, semangat Fairuss!!

Baca selanjutnya: Ujian Apoteker Tahap II

Baca sebelmunya : Universitas dengan Fakultas Farmasi terbaik di Indonesia (Update 2012)