Kamis, 06 September 2012 0 komentar

Ujian Apoteker ITB Tahap III

Ini adalah postingan pertama saya di bulan ini -september-. Sedikit lega rasanya sudah melalui ujian tahap 3 yang beban mental-nya 2x lipat lebih besar dari ujian apoteker tahap 1 dan 2. Sedikit lega tapi juga tegang karena saya sedang menunggu pengumuman kelulusan H-5, semoga kami semua apoteker bacth oktober 2011 lulus ya Allah, amin.
*****
Di ujian tahap 3 ini, saya beserta 11 orang peserta ujian lain mendapat bagian farmaset di lab likuid-semsol (di lab ini, kita membuat sediaan likuid-semsol seperti krim, sirup dan suspensi --> tergantung soal sediaan yang kita dapat di ujian apoteker tahap 1 kemarin). Ada untungnya saya tidak mendapat ujian tahap 3 di bagian pengawasan mutu karena tidak harus melakukan uji potensi antiobiotik yang ribetnya minta ampun. Tapi konon katanya yang mendapat bagian pengawasan mutu pasti lulus 100% berbeda dengan lab lain yang selalu ada saja tumbalnya -__-'. Saya serahkan sama Allah SWT, setidaknya saya sudah melakukan dengan sebaik mungkin :)
Ujian tahap 3 ini berselang sekitar 3 minggu dari pengumuman kelulusan tahap 2 karena terpotong libur idul fitri, gara-gara prepare ujian ini saya tidak sempat mudik (baca Riweuh-nya Lebaran Ala Anak Kos). Prepare di mulai H-14 mulai dari menyusun jurnal lab, membuat desain kemasan, memesan bahan-bahan untuk formula yang akan dibuat dan alat-alat yang dibutuhkan di gudang serta membeli printilan-printilan alias perlengkapan untuk praktek.


Beberapa alat praktek yang saya gunakan di ujian tahap 3 ini
-Hari 1-
Setelah ribet di ujian tahap 1 (baca: Ujian Apoteker Tahap ) dengan membawa koper-koper berisi buku literatur ke kampus, di ujian tahap 3 ini saya harus membawa printer (untuk mencetak kemasan), panci ukuran 5 L (untuk wadah pemanasan air bebas CO2), dan kompor listrik.
Hari pertama ujian praktek saya berharap sediaan saya jadi dengan baik *kan cuma campur-campur gak perlu larut, pikir saya* namun kenyataannya tidak seperti itu, saya baru tahu kalau mucilago natrium alginat yang saya gunakan sebagai suspending agent agak bening berbeda dengan golongan polisakarida hidrofilik lain yang membentuk koloid keruh berwarna putih. Jadi jelaslah nampak ketika partikel zat aktif saya memiliki ukuran yang tidak homogen :(
Sekitar pukul 2 siang sediaan saya jadi kemudian saya lanjutkan dengan In Process Control (IPC) yang meliputi pengujian pH, organoleptis, dan homogenitas. pH yang saya inginkan 6.2 sedangkan pH sebelum adjust sekitar 5.47, untunglah masih masuk rentang pH yang dipersyaratkan di USP meskipun masukin NaOH 1N-nya hampir  25 ml :D. Ujian ini dimulai pukul 8 pagi-4 sore selama 3 hari ke depan dengan waktu istirahat 1 jam antara jam 12 siang-1 siang.

-Hari 2-
Sebenarnya saya berencana mengerjakan evaluasi sediaan akhir: uji redispersibitas, volume terpindahkan, homogenitas, volume sediminetasi, organoleptis. Namun karena tidak sempat saya kerjakan di hari pertama, jadi saya kerjakan dihari kedua ini. Selain evaluasi tersebut, saya juga melakukan evaluasi pengujian pH dan distribusi ukuran partikel dimana harus menghitung partikel sediaan saya dibawah mikroskop sebanyak 300 partikel -untung saya memakai tips dan trik dari kakak tingkat, hoho-.
Hari kedua ini saya juga manfaatkan untuk mencetak kemasan, etiket, brosur, dan wadah tersier. Capek rasanya badan, tapi sepulang dari kampus tidak bisa nyantai karena harus mengolah data dan membuat pembahasan sehingga di hari ketiga tinggal siap salin. Bayangkan saja semalam itu saya cuma ngasih jatah diri saya sendiri tidur paling lama 2 jam, padahal esok harinya harus ngelab dari jam 8-5 sore, ampunn  -__-
Contoh alat evaluasi yang saya gunakan untuk evaluasi suspensi (a. Viskometer brookfield LV; b. pH meter)

-Hari 3-
Sambil menunggu antrian alat viskometer brookfield LV, saya menulis jurnal lab. Rupanya alat viskometer ini rada bermasalah dan ngaco hasil pengujiannya, capek mungkin selama 3 hari ujian praktek ini kerja rodi. Setelah istilah (jam12-1) saya mulai melanjutkan menulis jurnal karena masih banyak bagian pembahasan yang belum saya tulis. Total halaman jurnal lab yang saya buat adalah 37 halaman (20 halaman lebih sedikit dari jurnal pada ujian tahap 1 hehe)
Tepat pukul 4.15 sore jurnal saya sudah selesai sampai daftar pustaka meskipun entah bagaimana isi jurnalnya, saya tidak sempat me're-check kembali isi jurnal yang telah saya tulis. Kurang 45 menit sebelum ujian praktek berakhir, saya mulai menggunting dan melipat-lipat kemasan, serta memasukkannya ke dalam kemasan tersier untuk 10 botol yang disertai sendok obat dan brosur.

Contoh kemasan sekunder produk saya
Dari 10 kemasan yang saya masukkan ke dalam wadah/dus tersier, hanya 9 botol yang sudah saya masukkan ke kemasan sekunder disertai dengan sendok takar dan brosur, sedangkan 1 botol lagi saya serahkan tanpa dimasukkan ke dalam kemasan sekunder karena waktu habis..
*****
Berbeda seperti praktikum jaman S1 dulu, di ujian praktek ini setiap akan, selama dan setelah melakukan suatu prosedur/proses harus lapor kepada pengawas yang standby di lab (terdapat sekitar 2-3 pengawas). Kalau kita tiba-tiba lapor hasil evaluasi tanpa sepengetahuan penguji sebelumya, ya jelaslah kita harus mengulangi evaluasi yang kita buat meskipun kita jujur ngerjainnya. Ditambah lagi setiap kali lapor pengawas tidak afdol kalau tidak kena semprot dari pengawas terlebih dahulu, semprotan ini tidak terkecuali ya, semua pasti kena semprot mulai dari yang pinter sampai yang biasa-biasa saja dan dari yang kerjanya bersih sampai semrawut. Malah aneh kalau tidak di semprot dulu sama pengawas *eh... haha.

Baca Selanjutnya : Best Friend Ever

Baca Sebelumnya : Riweuh-nya Lebaran Ala Anak Kos

No Response to "Ujian Apoteker ITB Tahap III"

Posting Komentar

Thank's for your comment :)